Pendidikan ialah salah satu sumber utama yang pengaruh besar terhadap kemajuan suatu negara. Dengan adanya bendidikan yang tersistem, maka pola pikir, cara hidup serta perilaku seorang individu dalam masyarakat bisa terbentuk.
Oleh karenanya, setiap negara pasti memiliki keunikan tersendiri mengenai sistem pendidikan, tidak terkecuali di Jepang. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang mengetahui sistem ini selain melalui komik atau manga saja.
Lantas, apa saja yang membedakan pendidikan di Jepang dengan di negara lain? Berikut beberapa fakta yang dirangkum http://fashionweeks.web.id/ mengenai sistem pendidikan di Jepang.
3 Tahun Pertama Fokus Pengembangan Karakter
Fakta unik pertama ialah dari sistem pendidikan di Jepang bahwa siswa-siswi di Jepang tidak mengikuti ujian sampai berada di kelas 4. Terdengar cukup unik memang, pada awal-awal tahun masuk sekolah, siswa di Jepang hanya difokuskan pada pengembangan karakter dan membentuk untuk berperilaku yang baik.
Sekolah Jepang sangat mengutamakan sopan santun sebelum pengetahuan. Tujuan siswa selama 3 tahun pertama hanyalah pengembangan karakter anak serta membentuk perilaku yang baik, bukan menilai pengetahuan mereka.
Para siswa belajar tentang bagaimana caranya menjadi orang yang berempati, murah hati, dan penuh kasih. Para siswa juga diajarkan untuk hidup saling menghormati orang lain dan menjaga pengembangan ikatan yang lembut dengan alam bahkan hewan.
Musim Masuk Sekolah Pada 1 April
Musim masuk sekolah di Jepang berawal pada tanggal 1 April. Ada beberapa alasan mengapa tanggal tersebut dipilih sebagai tanggal pertama masuk sekolah. Yang pertama bulan April merupakan musim bunga sakura yang sedang mekar.
Oleh karena itu para murid-murid akan menyaksikan pemandangan indah selama di Jalan ketika masuk sekolah. Hal ini dapat memberikan efek senang ketika ada tekanan untuk mengawali musim belajar mengajar.
Kegiatan akademik di Jepang dibagi dalam 3 semester atau caturwulan yaitu 1 April – 20 July, 1 September – 26 Desember, dan 7 Januari – 25 Maret. Hasilnya lebih banyak hari libur yaitu 6 minggu pada musim panas dan 2 minggu pada musim dingin dan musim semi.
Sistem Ganbarisme dan Kizuna untuk Para Pengajar
Sekolah di Jepang menjunjung pemikiran bahwa proses belajar lebih penting bila dibandingkan hasil dari belajar itu sendiri. Pemikiran ini biasa disebut dengan Ganbarisme, yang berasal dari kata Ganbaru yang berarti ‘berjuang’.
Selain itu, para pengajar di Jepang ditekankan untuk memiliki hubungan mendalam antar sesama rekan kerja juga dengan muridnya, yang disebut sebagai Kizuna, yang memiliki tujuan agar hubungan antara guru dengan murid akrab dan juga tidak terkesan kaku sehingga bisa mengenal karakteristik dari masing-masing murid.